Sejarah dan asal usul Saba, olahraga khas Nusantara yang jarang diketahui, merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Saba adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan menggunakan bola bambu dan dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan. Namun, sayangnya, keberadaan olahraga ini semakin terpinggirkan dan jarang diketahui oleh generasi muda.
Menurut sejarah, Saba pertama kali dimainkan di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Olahraga ini telah ada sejak zaman kerajaan dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat. Namun, dengan masuknya budaya modern dan pengaruh dari luar, Saba mulai terlupakan dan hanya dimainkan pada acara-acara tertentu.
Menurut Dr. Slamet Riyadi, seorang ahli sejarah olahraga dari Universitas Indonesia, Saba memiliki nilai historis yang tinggi sebagai bagian dari sejarah bangsa. “Saba merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan agar tidak punah. Permainan ini bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dan kekayaan budaya Nusantara,” ujarnya.
Namun, sayangnya, minimnya perhatian terhadap Saba membuat olahraga ini semakin terancam punah. Banyak generasi muda yang tidak mengetahui tentang keberadaan Saba dan jarang bermain atau mempelajarinya. Hal ini membuat para ahli dan pakar olahraga khawatir akan hilangnya warisan budaya yang berharga ini.
Menurut Bapak Bambang, seorang tokoh masyarakat di Pulau Sumbawa, “Saba bukan hanya sekadar permainan biasa, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat lokal. Kita harus berusaha melestarikannya agar generasi mendatang juga bisa merasakan keindahan dan kearifan dari olahraga tradisional ini.”
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk mulai mengenalkan kembali Saba kepada generasi muda agar olahraga khas Nusantara ini tetap hidup dan berkembang. Melalui upaya pelestarian dan promosi yang tepat, kita dapat menjaga keberlangsungan Saba sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Sejarah dan asal usul Saba yang kaya serta keunikan olahraga ini pantas untuk terus dilestarikan dan disebarkan agar tidak terlupakan oleh zaman.